Glass No Kamen Serial TV

Cast

* Adachi Yumi as Kitajima Maya
* Tanabe Seiichi as Hayami Masumi
* Nogiwa Yoko as Tsukikage Chigusa
* Matsumoto Megumi as Himekawa Ayumi
* Kohashi Kenji as Sakurakouji Yuu
* Katso Kazuko
* Satoi Kenta
* Togawa Kyoko
* Saitou Nozomi
* Saeki Hinako
* Fuji Mariko

Sinopsis

Maya Kitajima. Seorang gadis berusia 14 tahun yang ayahnya sudah meninggal, menumpang tinggal di sebuah restoran mie di Yokohama - Jepang bersama ibunya yang bekerja sebagai pelayan di sana. Gadis ini biasa-biasa saja; tidak cantik, tidak pandai di sekolah, ceroboh dalam banyak hal. Yang jelas, sama sekali tidak menonjol. Satu-satunya hal yang membedakannya dengan gadis seusianya hanyalah ketertarikannya pada dunia drama, film dan teater yang amat sangat, yang sanggup membuatnya lupa waktu dan tempat.

Hidup Maya mulai berubah ketika suatu hari, seorang wanita separuh baya bergaun hitam dengan luka bakar di wajah melihatnya menghibur anak-anak kecil di taman. Maya yang sangat suka menceritakan kembali drama yang dilihatnya di TV pada anak-anak itu sanggup membawakan berbagai karakter tokoh di TV dengan gaya yang memikat, setidaknya bagi wanita itu. Namun ketika wanita itu mencoba mendekati Maya, Maya justru lari ketakutan karena luka bakar yang membuat wajah wanita itu tampak mengerikan.

Di penghujung tahun, Maya yang sedang mengidam-idamkan bisa menonton pertunjukan opera Puteri Bunga Kacapiring yang diperankan aktris besar Utako Himekawa mendapat kesempatan memperoleh tiket dari Sugiko, puteri pemilik restoran tempat ia dan ibunya bekerja dan menumpang tinggal. Sugiko dengan cerdik menawarkan tiket itu pada Maya, dengan syarat Maya menggantikan tugasnya membantu mengantar pesanan mie yang biasanya membludak di akhir tahun tersebut. Bahkan Sugiko menetapkan batas waktu: sebelum jam 12 malam semua harus sudah beres, atau tiket tersebut urung diberikannya pada Maya. Adapun Maya kemudian menjadi sangat terobsesi, membuat orang-orang di sekelilingnya heran. Bagaimana mungkin dalam jiwa gadis kecil itu tersembunyi tekad sebegitu besarnya, hanya untuk memperoleh sebuah tiket nonton opera? Dengan susah payah bahkan nyaris pingsan, Maya berhasil menyelesaikan pengantaran semua pesanan mie sendirian, bahkan ketika Sugiko dengan licik membiarkan tiket di tangannya terhembus angin kencang ke sungai, Maya nekad melompat terjun di malam bersalju itu. Semuanya ini diamati oleh sang wanita bergaun hitam yang melihatnya di taman sebelumnya.

Beberapa hari setelah menonton Puteri Bunga Kacapiring, Maya diminta mengantarkan sebuah pesanan mie ke sebuah rumah besar yang ternyata merupakan tempat tinggal si wanita bergaun hitam, yang ternyata bernama Mayuko Chigusa. Mayuko ternyata bekas aktris besar yang mengalami kecelakaan di panggung. Disana Maya sempat bertemu dua orang pria bernama Masumi Hayami dan Onoda Hajime, salah satunya sempat bertubrukan dengannya di gedung opera. Mayuko meminta Maya menceritakan kembali kisah Puteri Bunga Kacapiring yang dilihatnya di opera, dan hampir 2 jam penuh Maya “berakting”. Onoda Hajime yang juga sutradara teater mencemooh Mayuko yang terlihat sangat tertarik pada Maya.

“Suaranya tidak bagus, gerak-geriknya juga tidak satupun yang memperlihatkan kekuatan akting…” katanya.
“Kalian tidak sadar, Masumi, Pak Onoda?” senyum Mayuko. “Anak itu… hanya sekali melihat Puteri Bunga Kacapiring,” dan Maya sanggup menceritakannya kembali dengan detail dialog dan gerak-gerik yang sama persis, tanpa salah sedikitpun, mencengangkan kedua pria tersebut. Di sekolah, kelas Maya akan mementaskan sandiwara menyambut hari ulang tahun pendirian sekolah. Maya diusulkan salah satu teman sekelasnya untuk ikut serta, dan Maya sangat antusias. Hanya saja kemudian ia kecewa karena peran yang diberikan padanya adalah peran wanita gila bernama Bibi, yang jelas-jelas tidak diinginkan oleh siapapun. Ibunya yang awalnya senang ikut mentertawakan dirinya. Maya yang kecewa kemudian bertemu Mayuko di taman, yang kemudian membukakan pikirannya soal akting. Tidak ada peran yang jelek, semuanya punya tantangan masing-masing.

Akting Maya di sandiwara sekolah itu mendapat tepuk tangan dan pujian penonton, meski melenceng dari skenario dan sempat memperoleh gertakan guru pembimbingnya. Maya kemudian semakin bersemangat belajar akting, dan mencoba pergi mencari tahu soal sekolah akting. Ia pergi ke Shibuya - Tokyo, datang ke sekolah teater Hayami yang beriklan di koran. Hanya saja karena biaya yang mahal, ia kembali mundur. Ketika hendak pulang, ia tergoda melihat latihan akting di salah satu kelas, dan bergelantung di jendela untuk mengintip.

Merasa terganggu, peserta kelas tersebut melepaskan dua ekor anjing galak yang mengejarnya. Untung Maya kemudian ditolong oleh Masumi Hayami yang tengah berkunjung ke sekolah tersebut (yang ternyata adalah miliknya) dan seorang pemuda bernama Sakura Koji. Maya yang kemudian diajak melihat kelas dari dalam, diperolok untuk berakting. Disana ia melihat Ayumi Himekawa, putri aktris yang bermain dalam Puteri Bunga Kacapiring, dan terpesona akan kemampuan aktingnya.

Pulang dari Shibuya, Maya kembali menemui Mayuko. Mayuko ternyata tengah mempersiapkan sebuah sekolah akting berasrama, Teater Mayuko. Maya bersikeras masuk dan mengganti biayanya dengan bekerja, bahkan akhirnya Maya kabur diam-diam dari rumah tanpa sepengetahuan ibunya. Di sana Maya bertemu gadis-gadis lainnya; Mina Sawatari (16 tahun) dari Hokkaido, Taiko Kasuga (16 tahun) dari Fukuoka, Rei Aoki (17 tahun) dari Tokyo dan Sayaka Minazuki (17 tahun) dari Nagano. Semuanya tinggal sekamar dengan Maya. Diam-diam mereka bertanya-tanya kenapa Maya memperoleh beasiswa dari Mayuko, padahal Maya sama sekali tidak punya pengalaman berakting.

Pembukaan Teater Mayuko berjalan lancar, namun kemudian Ibu Maya datang dan membuat kehebohan. Dipaksanya Maya pulang. Mayuko yang mencoba menghalangi disiramnya dengan air panas, namun Maya berkeras tak mau pulang.

Aku akan jadi aktris! Demikian tekad Maya.

0 comments:

Cara Menggunakan Emoticon DiBawah Ini

Ketik Kode disamping kanan gambar yang akan digunakan. Ex:b-dukung, b-malu, b-??, dll. Selamat Mencoba^^

b-dukung b-angkuh b-licik b-shock b-mohon
b-dingin b-nyerah b-diam b-menarik b-dach
b-nangis b-cool b-hihihi b-yakin b-sedih
b-kacau b-bingung b-marah b-uang b-ragu
b-hati b-linang b-malu b-thanks b-pukul
b-ketawa b-muntah b-tampar b-amuk b-lemas
b-takut b-lelah b-sweat b-lega b-kuatir
b-senyum b-kecup b-bunga b-?? b-victory
b-camen b-kabur b-bibir b-malu2 b-tidur
b-pup b-gila b-darah b-ssh b-lucu

Post a Comment